Ticker

6/recent/ticker-posts

Cerita Filosopi Pohon Pisang RHS Saat Blusukan Ke Pekan Tiga Raya

St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH (Bakal Calon Bupati Simalungun 2020-2024) menyapa dan bersenda gurau dengan salah satu pedagang yang ada di Pekan Tiga Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, 14 Agustus 2020. Sembari menikmati buah pisang, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH mendengarkan keluhan ibu pedagang yang mengalami penurunan ekonomi selama masa pandemik covid-19.(RHS Center)

Pematangraya-St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH (Bakal Calon Bupati Simalungun 2020-2024) menyapa dan bersenda gurau dengan salah satu pedagang yang ada di Pekan Tiga Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, 14 Agustus 2020. Sembari menikmati buah pisang, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH mendengarkan keluhan ibu pedagang yang mengalami penurunan ekonomi selama masa pandemik covid-19.

Filosopi pohon pisang menurut RHS, mungkin masih sedikit orang yang memahami salah satu nasehat, bahwa jika ingin hidup tenang harus seperti pohon pisang. Bisa diterima, bisa juga tidak. Tetapi bila mau direnungkan sejenak, mungkin ada benarnya nasehat itu. Hiduplah seperti pohon pisang.

Sejatinya sebuah pohon pisang itu, sama sekali tidak butuh tempat khusus untuk dapat tumbuh dan berkembang. Maka dari itu, pohon pisang dapat tumbuh dimana pun, baik di tempat yang gersang, di tempat yang dingin bahkan di tempat yang hambar sekalipun pohon pisang tetap bisa tumbuh.

Pohon pisang selalu survive di mana pun, berusaha tetap hidup dan tidak menyerah dalam segala keadaan. Lalu bagaimana dengan manusia, kenapa harus cengeng di saat punya masalah?

Dan yang hebatnya lagi, pohon pisang itu tidak mau mati sebelum berbuah. Ia ingin kehadirannya di dunia ini bisa memberi manfaat sebelum ajal menjemputnya.

Semasa hidupnya, pohon pisang harus terus berkarya, menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Tidak peduli dalam keadaan apa pun. Pohon pisang hanya berjuang untuk berbuah walau ia tidak akan menikmati hasil perjuangannya.

Maka begitu pun manusia seharusnya, jangan pernah meninggalkan suatu tempat tanpa meninggalkan karya yang baik. Berbuat baik di mana pun. Karena sewaktu-waktu, tiap manusia bisa saja “terpaksa” meninggalkan suatu tempat secara tiba-tiba dan tidak bisa ditunda lagi.

Saat Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH menyapa dan bersenda gurau dengan salah satu pedagang yang ada di Pekan Tiga Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, sembari menikmati buah pisang, Bapak Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH mendengarkan keluhan Ibu pedagang yang mengalami penurunan ekonomi selama masa pandemik covid-19.

Dengan santun dan menyimak keluhan yang disampaikan Ibu pedagang tersebut, Radiapoh kemudian menjawab apabila beliau diamanahkan menjadi Bupati Simalungun, maka sektor pertanian, perdagangan dan perekonomian akan menjadi target utama yang akan dilakukan. 

Hal tersebut dapat didorong dengan meningkatkan perbaikan dan perkembangan infrastruktur sehingga nantinya dapat mewujudkan cita-cita bahwa Rakyat Harus Sejahtera. (RHS Center)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar