![]() |
Dalam perjalanan Ratnawati br Sidabutar menghampiri salah seorang warga yang menjajakan rambutan dagangannya di depan rumah tepatnya di Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, 8 Agustus 2020. |
Simalungun-Rambutan adalah salah satu buah yang memiliki rambut. Banyak yang tidak menyadari bahwa rambutan secara filosofi adalah karakter mulia yang berusaha untuk melindungi buah rambutan yang teksturnya kenyal dan memiliki rasa yang manis. Rambutnya rela mengorbankan dirinya untuk kepentingan batinnya, yang suci dan bersih itu.
Dalam konteks kehidupan sosial, kita sebagai manusia banyak menemukan karakter manusia seperti rambut yang terdapat pada buah rambutan. Menolong manusia bahkan memanusiakan manusia. Tidak ada niat untuk menyusahkan manusia, yang ada justru ingin memudahkan manusia. Memang, untuk menjadi seperti kulit rambutan dan rambutnya butuh waktu lama untuk lebih matang.
Begitu juga karakter manusia, butuh banyak terpaan untuk mengasah dan menempah diri. Indikasi manusia untuk cukup mendapat terpaan seperti memerahnya kulit rambutan, yang memperlihatkan ia sudah banyak mendapat pendidikan yang mumpuni.
Biarlah, pada bagian luarnya berwarna merah seperti darah, tapi dalamnya putih tulang nan bersih. Putih tulang daging rambutan, mengindikasikan ia berhati mulia, meskipun kulit luarnya kurang menarik.
Dalam kehidupan nyata terkadang kita banyak terjebak pada tampilan lahir. Atau sebaliknya, tampilan luarnya sungguh manis tapi justru dalamnya merah dan hitam penuh intrik, jahat dan penuh keserakahan.
Demikian Ibu Ratnawati br Sidabutar (Istri Bapak Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH - Bakal Calon Bupati Simalungun 2020-2024) memaknai filosofi buah ranbutan saat blusukan di Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun didampingi TIM RHS CENTER.
0 Komentar