Ticker

6/recent/ticker-posts

RHS Parhobas Simalungun

RHS dan Istri saat diponting Hiou Simalungun, Sabtu (6/9/2020). IST
Oleh: Birgaldo Sinaga

Tigarunggu-Hujan gerimis membasahi lapangan sepakbola Kec Tiga Runggu sore itu. Sebentar lagi azan Maghrib. Seribuan orang masih setia mendengar kata sambutan Cabup Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.

Sabtu pagi, 5 September 2020, paslon Cabup Wabup RHS-ZW baru saja mendaftar sebagai kandidat kepala daerah Simalungun. 

Usai mendaftar, RHS kembali ke kampung halamannya Tiga Runggu. Di Lapangan Tiga Runggu diadakan ibadah syukur memohon doa restu dari sesepuh dan pinisepuh warga Tiga Runggu.

Seribuan orang hadir terdiri dari orang tua, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan warga Tiga Runggu.

"Bapak ibu semua. Perkenankan dan izinkan saya menjadi parhobas bagi bapak ibu semua. Terimakasih", ucap RHS penuh semangat.

Saya baru saja duduk di bawah tenda lapangan ketika RHS mengucapkan kata penutup itu. Saya baru saja datang dari Batam untuk memberi dukungan pada niat baiknya membangun kampung halamannya.
Saya suka pilihan kata2nya. Kata yang sangat kuat artinya. Parhobas.

Dalam tradisi budaya Batak Simalungun, parhobas berarti pelayan. Tugasnya melayani hula-hulanya.
Kekerabatan orang Batak berdasar filosofi budaya dalihan na tolu. DALIHAN NA TOLU (bahasa Toba) atau TOLU SAHUNDULAN(bahasa Simalungun).

Filosofi hidup orang Batak ini lahir dari kearifan lokal leluhur dalam menjaga harmoni antar hubungan marga dan keluarga. Dalihan Na Tolu dalam Batak Toba yaitu Somba Marhula-hula, Manat mardongan tubu dan elek marboru.

Tolu Sahundulan dalam Batak Simalungun yaitu martondong ningon hormat, marsanina ningon pakkei dan marboru ningon elek.

Bagaimana struktur Tolu Sahundulan dalam sistem adat budaya Batak Simalungun? Begini. Pak RHS menikah dengan Ibu Rinawati Sidabutar. Posisi Pak RHS di keluarga istrinya adalah sebagai pihak perempuan. Keluarga istrinya adalah pihak hula-hula atau tondong.

Jika pihak keluarga istri Pak RHS mengadakan acara pesta atau upacara adat maka Pak RHS bertugas menjadi parhobas. Bertugas melayani semua keperluan acara.

Bisa saja melayani dalam acara itu ikut memasak makanan, cuci piring, mengantar makanan, memasang tenda, menyapu dan membersihkan lantai.

Intinya semua pekerjaan melayani itu adalah simbol penghormatan kepada pihak keluarga tondong atau hula-hula atas restu memberikan saudara perempuannya sebagai calon ibu dari
anak-anaknya.

Dalam filosofi dalihan na tolu atau tolu sahundulan pihak hula-hula atau tondong sangat dihormati. Tidak heran orang yang berpangkat tinggi seperti jenderal, menteri atau pengusaha besar dalam pesta acara perkawinan orang Batak sering kita lihat mereka mencuci piring, memasak atau mengantar makanan. Mereka bangga bisa melayani hula-hulanya atau tondongnya.

Menjadi kepala daerah atau bupati sebagai parhobas berarti bupati itu adalah pelayan rakyat. Bupati itu mengurus keperluan rakyat. Rakyat sebagai hula-hula atau tondong. Rakyat sebagai orang yang dihormati entitasnya sebagai pemilik kedaulatan.

RHS memakai kata parhobas tentu lahir dari jiwanya. Dari hatinya. Dari ketulusannya. Bukan sekedar pemanis kata-kata. Gimmick. Atau artifisial. Menjadi bupati baginya bukan untuk naik kelas. Bukan sebagai penguasa. Ia lebih senang menyebut dirinya sebagai parhobas. Pelayan rakyat Simalungun.

Menjadi bupati bukan berarti menjadi boss. Bukan berarti ngebossy. Bukan berarti petentang petenteng penguasa yang suka menindas dan menekan.

Menjadi bupati bagi RHS berarti melayani dengan hati. Menempatkan semua warga Simalungun sebagai hula-hula atau tondong. Mereka akan dilayani semua martabat kemanusiaannya.
Martabat kemanusiaannya itu artinya dipenuhi kesehatannya, pendidikannya, ekonominya, keadilannya dan kesejahteraannya.

"Saya merasa berdosa sekali, ketika saya punya kemampuan membawa perubahan, tapi saya diam saja. Saya yakin pada panggilan itu. Panggilan untuk membangun Simalungun maju dan sejahtera," ujar RHS.

Selamat berjuang Bang RHS...
Doa terbaik untuk perjuangan abang bagi Simalungun...
Salam perjuangan penuh cinta
Birgaldo Sinaga

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar