Siang itu, Senin 2 Desember 2024, CEO ADHYAKSAdigital Felix Sidabutar bertandang ke ruangan kerja anggota Komisi III DPR RI, Mangihut Sinaga, SH. MH di Lantai 11, Fraksi Partai Golkar Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Mangihut Sinaga, mantan Staf Ahli Jaksa Agung (eselon I) ini baru usai mengikuti sejumlah agenda kegiatannya sebagai anggota dewan, rapat dengar pendapat dengan stake holder yang di gelar di ruangan rapat Komisi III DPR RI.
Anggota Komisi III DPR RI ini menyambut hangat dan penuh ramah kedatangan CEO ADHYAKSAdigital. Terbersit dari penampilan dan wajahnya, Mangihut Sinaga adalah sosok manusia yang “Low Profile”. Dengan beragam pengalaman mantan jaksa bertugas di sejumlah daerah, kini dengan status barunya sebagai politisi, Mangihut Sinaga mampu menjalani pegabdiannya dengan penuh tanggung jawab.
Ditemani secangkir kopi, Mangihut Sinaga menceritakan historis perjalanan panjang karirnya sebagai Aparat Penegak Hukum Kejaksaan. Sebagai anak perantauan dari Kabupaten Serdang Bedagai yang berkuliah di Universitas Tridharma Balikpapan, Mangihut kala itu memantapkan diri mengikuti seleksi penerimaan CPNS Kejaksaan RI.
Sebagai jaksa karier, Mangihut Sinaga tergolong sukses menjalankan tugas penegakan hukum karena tak pernah tercela. Ia telah mengabdi ke negara sebagai aparat penegak hukum (APH) di Kejaksaan hingga menduduki eselon 1, eselon tertinggi di ASN sebagai Staf Ahli Jaksa Agung.
Posisi itu dicapai setelah beberapa kali menjabat eselon II, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Kapusmapim (Kepala Pusat Manajemen Kepemimpinan) Badan Diklat Kejaksaan RI, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara dan Inspektur V pada Jamwas Kejagung.
![]() |
Selepas pensiun sebagai Insan Adhyaksa, Mangihut memantapkan hati dan pikiran untuk tetap berkontribusi kepada negara dan masyarakat. Dia diterima menjadi kader Partai Golongan Karya. Mangihut pun mendaftar sebagai Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Golkar pada Pemilihan Umum, Februari Tahun 2024 lalu.
Menjadi Caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara, Mangihut memang bukan sosok yang asing lagi karena pernah sebagai Kajari Medan dan Wakajati Sumut. Ia juga tokoh masyarakat karena menjadi ketua umum marga besar, Sinaga, Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru Bere (PPTSB ). Di organisasi marga ini dia daulat menjadi pemimpin selama tiga periode. Jabatannya sekerang sebagai Ketua Dewan Pembina PPTSB.
Mangihut Sinaga adalah seorang politikus Indonesia. Ia tergabung dalam Partai Golongan Karya (Golkar). Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2024, ia maju pada daerah pemilihan Sumatera Utara III, meraih 116.091 suara dan diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029
Daerah pemilihan Sumatra Utara III meliputi wilayah pemilihan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Batu Bara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai dan Kota Binjai.
“Saya ingin berbuat lebih lagi untuk masyarakat, setelah puluhan tahun sebagai jaksa mengabdi kepada negara. Kini sebagai anggota dewan dan duduk di Komisi III DPR RI, saya memberikan sumbangsih tenaga dan pemikiran untuk perubahan pelayanan dan penegakan hukum bagi masyarakat,” ujar Mangihut Sinaga, peraih Magister Hukum Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya ini.
Dia melihat banyak masalah hukum yang belum tuntas dimengerti masyarakat, termasuk hukum tebang pilih. Oleh karena itu, kehadirannya sebagai DPR RI, akan digunakan lebih membuka pemahaman mana yang benar dan salah, supaya rakyat jangan berbuat yang salah.
Menurut Mangihut, pembangunan di tanah air bukan sekedar jalan tol, tapi juga penting bagaimana penyaluran pupuk bersubsidi, pembangunan irigasi. Begitu juga program BPJS yang masih ada masalah, bagaimana dengan dana BOS untuk pendidikan, ada juga pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan banyak lagi.
Segudang persoalan kebutuhan rakyat itulah antara lain membuat Mangihut termotivasi terjun ke politik, bukan mencari popularitas apalagi memperkaya diri. Murni fokus untuk mengabdi kepada rakyat. “Saya ingin dikenang sebagai pensiunan jaksa dan politisi yang peduli terhadap tegaknya hukum dan meningkatnya kesejahteraan rakyat,” ujar Mangihut.
Berbicara tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Mangihut menilai saat ini mengalami banyak proses perubahan, baik itu dalam peraturan internal, penerapan ketentuan perundang-udangan dalam penegakan hukum, proses rekrutmen pegawai hingga pendidikan dan pelatihan.
Penegakan hukum keadilan retoratif adalah salah satu perubahan nyata yang diberikan Kejaksaan bagi masyarakat pencari keadilan. Jaksa Agung ST Burhanuddin menerbitkan Perja No 15 Tahun 2020 tentang penegakan hukum melalui pendekatan keadilan restoratif.
Dia berpesan agar seluruh pegawai dan jaksa pada Kejaksaan RI untuk menjaga marwah Kejaksaan dengan profesional dan menghindari diri dari perbuatan tercela yang dapat menggerus kepercayaan masyarakat. Public Trust kepada Kejaksaan saat ini harus dirawat, dengan mewujudkan kepastian dan rasa keadilan dalam penegakan hukum.
“Begitu besarnya godaan di setiap pekerjaan yang kita lakoni, khususnya godaan materi, saya selalu berprinsip materi tidak bisa membeli kebahagiaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk berubah menjadi seseorang yang low profile,” ucap Mangihut Sinaga memberikan wejangan kepada insan Adhyaksa atas pelayanan dan penegakan hukum Kejaksaan RI. (Felix Sidabutar).
0 Komentar